Minggu, 01 November 2009


Model Sekuensial Linear/ Waterfall

Model sekuensial linier utk software engineering (SE), sering disebut juga dgn siklus kehidupan klasik atau model air terjun.
Model ini adalah model klasik yg bersifat sistematis, berurutan/ sekuensial dlm membangun software yg mulai pd tingkat dan kemajuan sistem pd seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan.
Ada 2 gambaran dari waterfall model. Keduanya menggunakan nama-nama fase yg berbeda, namun sama dlm intinya.


Aktivitas–aktivitas Model Sekuensial Linier (Pressman)



Aktivitas–aktivitas Model Sekuensial Linier (Pressman) (1)
Rekayasa dan Pemodelan Sistem/Informasi
PL merupakan bagian dari suatu sistem maka langkah pertama dimulai dgn membangun syarat semua elemen sistem dan mengalokasikan ke PL dgn memperhatikan hubungannya dgn manusia, perangkat keras & database.
Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses menganalisis & pengumpulan kebutuhan sistem yg sesuai dgn domain informasi tingkah laku, unjuk kerja, dan antar muka (interface) yg diperlukan. Kebutuhan-kebutuhan tsb didokumentasikan dan dilihat lagi dgn pelanggan.

Aktivitas–aktivitas Model Sekuensial Linier (Pressman) (2)
Desain
Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan PL yg dpt diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pd: struktur data, arsitektur PL, representasi interface, & detail (algoritma) prosedural.
Pengkodeaan (Coding)
Pengkodean merupakan proses menerjemahkan desain ke dlm suatu bahasa yg bisa dimengerti oleh komputer.

Aktivitas–aktivitas Model Sekuensial Linier (Pressman) (3)
Pengujian
Proses pengujian dilakukan pd logika internal utk memastikan semua pernyataan sdh diuji. Pengujian eksternal fungsional utk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input akan memberikan hasil yg aktual sesuai yg dibutuhkan
Pemeliharaan
PL yg sudah disampaikan kpd pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tsb bisa karena mengalami kesalahan krn PL hrs menyesuaikan dgn lingkungan (periperal atau sistem operasi) baru, atau krn pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja.


Keunggulan Model Sekuensial Linier

Mudah aplikasikan
Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan


Kelemahan Model Sekuensial Linier
Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yg dianjurkan model karena model ini bisa melakukan iterasi tidak langsung . Hal ini berakibat ada perubahan yg diragukan pd saat proyek berjalan.
Pelanggan sulit utk menyatakan kebutuhan scr eksplisit sehingga sulit utk megakomodasi ketidakpastian pd saat awal proyek.
Pelanggan hrs bersikap sabar krn hrs menunggu sampai akhir proyrk dilalui. Sebuah kesalahan jika tdk diketahui dari awal akan menjadi masalah besar karena hrs mengulang dari awal.
Pengembang sering malakukan penundaan yg tdk perlu krn anggota tim proyek hrs menunggu tim lain utk melengkapi tugas krn memiliki ketergantungan, hal ini menyebabkan penggunaan waktu tdk efesien

Aktivitas–aktivitas Model Sekuensial Linier (Sommerville)


Aktivitas–aktivitas Model Sekuensial Linier (Sommerville) (1)
Requirements analysis and definition: Mengumpul-kan kebutuhan scr lengkap kemudian kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yg hrs dipenuhi oleh program yg akan dibangun. Fase ini hrs dikerjakan scr lengkap utk bs menghasilkan desain yg lengkap.
System and software design: Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan scr lengkap.
Implementation and unit testing: desain program diterjemahkan ke dlm kode-kode dgn mengguna-kan bhs pemrograman yg sdh ditentukan. Program yg dibangun langsung diuji baik secara unit.


Aktivitas–aktivitas Model Sekuensial Linier (Sommerville) (2)

Integration and system testing: Penyatuan unit-unit program kemudian diuji scr keseluruhan (system testing).
Operation and maintenance: mengoperasikan program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, spt penyesuaian atau perubahan krn adaptasi dengan situasi sebenarnya.

Permasalahan Waterfall
Kekurangan yg utama dari model ini adalah kesulitan dlm mengakomodasi perubahan setelah proses dijalani. Fase sebelumnya hrs lengkap dan selesai sebelum mengerjakan fase berikutnya.
Beberapa Masalah dgn waterfall:
Perubahan sulit dilakukan krn sifatnya yg kaku.
Karena sifat kakunya, model ini cocok ketika kebutuhan dikumpulkan secara lengkapsehingga perubahan bs ditekan sekecil mungkin. Tp pd kenyataannya jarang sekali konsumen/pengguna yg bs memberikan kebutuhan secara lengkap, perubahan kebutuhan adalah sesuatu yg wajar terjadi.
Waterfall pada umumnya digunakan utk rekayasa sistem yg besar dimana proyek dikerjakan di bbrp tempat berbeda, dan dibagi menjadi beberapa bagian sub-proyek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar